TUJUH KULINER BAWAH JEMBATAN JANTI YANG PERLU DI COBA
Liburan tahun baru 2019 saudara dari PONTIANAK dan JAKARTA sebelum datang ke JOGJA nelpon dulu.Mereka rencana mau tahun baruan dan nunut nginep di rumah biar rame.Katanya uang buat bayar hotel bisa buat beli bensin,masuk tempat wisata dan jajan.Jadi selama di jogja soal makan tidak perlu di pikirkan akan beli di luar supaya tidak merepotkan.
Mengapa mereka pesan begitu...?Karena bukan sekali ini datang ke Jogja.Kebetuln rumah tidak jauh dari JEMBATAN JANTI.Dan saudara tahu di bawah jembatan mulai pagi-siang -malam banyak pedagang makanan yang jualan.
Dan benar saja selama seminggu di Jogja saudara selalu makan di luar.Paling hanya ngopi-ngeteh sama nyemil saja di lakukan dirumah sambil ngobrol.Bagi saya malah senang jadi tidak perlu repot masak yang belum tentu cocok seleranya.
Beda kalau jajan di luar mereka bisa cari pilihan sesuai selera. .Apalagi makanan di jual banyak pilihannya mau murah meriah, agak mahalan juga ada.Karena saya di anggap tahu saudara minta rekomondasi tempat yang cocok sekaliyan mengajak makan bareng.
Terus terang saya pribadi sebenarnya jarang jajan di bawah Jembatan Janti,paling banter ngangring dan makan mie jawa.Untuk patokan karena tahu suasana pedagang tiap harinya pilihannya mana yang paling ramai,biasanya selain enak tentunya murah.
Nah inilah kuliner yang sering kami datangi rame-rame...:
1.Bubur Ayam.
Untuk sarapan pagi kami pilihkan makan bubur ayam jualan di sebelah sebelah utara rel.Disini selain bubur juga ada kupat sayur.Beda dengan bubur pada umumnya disini rasanya gurih karana masaknya pakai santen.Satu porsi komplit harganya sekitar 12 rb terdiri bubur,telur 1,sambel krecek dan krupuk.Minumnya paling cocok teh anget atau air putih cukup kenyang buat sarapan.
2.Jajan Pasar.
Kadang sarapan pagi tidak harus makan cukup makan kue atau jajanan tradional.Kebetulan tidak jauh dari pedagang bubur ada lapak yang jualan kue.Lebih 30 macamnya dari panganan tradisional sampai kue masa kini.Untuk harganya cukup murah mulai 1000 sampai 3000 saja.Kita tinggal pilih ada lemper,klepon,lemet,cenil,nogosari,cucur,gethuk,lapis,bolu kukus, atau gorengan seperti bakwan,tahu,risoles,lumpia,martabak tahu.Kalau mau kue modern ada kue sus,lapis surabaya,donat,bolu gulung,roti isi.
3.Ayam Geprek plus urapan.
Di sebelah selatan Rel Janti ada kuliner jualan ayam geprek plus urapan.Kebetulan penjualnya teman saya suami istri berasal dari Bali.Pak Nengah lulusan Udayana ini dulunya pernah kerja di travel dan banting setir jualan.Kebetulan istrinya jago masak dan sering mendapat pesanan utamanya makanan khas Bali.
Warungnya buka sekitar jam 9 pagi dan selalu rame karena dekatnya ada kampus pembelinya sebagian mahasiswa.Bumbu urapannya mantap dan sayurannya selalu baru karena masak sedikit-sedikit.Untuk satu porsinya(nasi,suwiran ayam,urapan) hanya 10 rb murah dan tentunya sehat karena sayur hijaunya.
Bubur ayam cocok buat sarapan
Aneka kue dan jajan tradisional
yam geprek pak Nengah
4.Bakso Kintel
Bakso Kintel cukup popoler di kalangan anak sekolah/mahasiswa di daerah Janti.Buka dari mulai jam 9 pagi tidak sampai malam biasanya sudah habis.Bulatan baksonya terasa sekali rasa daging gilingnya kuahnya juga mantap rasanya.Seperti ciri khas Bakso Jogja ada potongan bakso goreng,tahu ,juga paru goreng.Harganya seporsinya kalau tidak salah 12 rb semangkoknya.Saudara saya merasa cocok beberapa kali mampir ke Bakso Kintel.
5.Lotek dan Gado-Gado.
Makan menu serba lemak terasa bosan sesekali pingin nyoba sayuran hijau.Pilihannya pada kuliner Lotek dan Gado-Gado cabang Colombo yang letaknya persis di utara Bakso Kintel.Untuk Lotek sausnya berupa cabe,garam,bawang putih,gula merah di uleg sampai halus.Terus di tambah kacang giling dan sedikikit air asam.Sayuran rebusnya berupa kacang panjang,bayam,kangkung,kol,timun,pare dicanpur jadi.Kalau untuk makan bisa tambah nasi atau lontong.Tidak lupa di kasih krupuk di atasnya.
Untuk gado-gado tidak sama seperti di jakarta tapi khas jawa Jogja.Isinya isrisan kol,lontong,telur rebus,potongn kentang disiram saus kacang.Tidak ketinggalan krupuk atau emping.Harga satu porsinya sekitar 12 rb pas buat makan siang.
Bakso kintel di bawah Jembatan Janti
Lotek cocok untuk makan siang.
6.Bakmi Jawa
Malam hari saat udara dingin paling nikmat kalau makan serba anget.Pihihannya paling cocok makan mie jawa goreng/rebus.Biasanya penjual mie jawa juga sedia nasi goreng.Kalau mau keduanya pilih saja menu MAGELANGAN campuran mie goreng dan nasi goreng kuliner khas Magelang.
Karena nasi goreng mudah di temui di semua tempat maka saudara pingin nyicipi Mie Jawa.Di sini masaknya juga masih tradidional bukan pakai gas tapi anglo dengan arang,jadi rasanya lebih khas.Untuk telurnya bisa pakai telor bebek tapi harganya lebih mahal sedikit.Ciri khas lainya ayamnya kampung mienya pakai mie basah bukan mie kering di siram air.
Penjual mie jawa adanya di sebelah utara Jembatan Janti ada sekitar 3-4 pedagang.Karena ingin membedakan ra sanya saudara makannya berganti tempat katanya rasanya standar.Harga 1 porsinya sekitar 12-13 rb cukup murah kalau di banding mie jawa di Jakarta rata-rata 18-20 rb.
Kebetulan di salah satu penjual mie ada tukang RONDE.Sering beli di plastik untuk di bawa pulang buat teman ngobrol.Badan terasa anget kuah jahenya harganya jauh lebih murah kalau jajan di alun-alun maupun Malioboro.
7.Angkringan
Baik di sebelah utara maupun selatan jembatan Janti banyak penjual angkringan.Dari mulai pagi,siang sampai malam dini hari ada.Pembelinya selain umum kebanyakan mahasiswa/tukang ojek/supir lagi istirahat.
Saya bersama saudara utamanya yang laki sering nongkrong di Angkringan malam harinya.Seringnya sih di angkringan depan kampus selatan rel kereta.Selain langganan juga tidak jauh dari rumah.Makan nasi kucing plus lauk yang di panasi arang di anglo rasanya mantap betul.Saudara yang jarang makan angkringan sangat menikmati utamanya suasananya.
Minumannya sering teh atau jahe anget,minum kopi bagi saudara dari Pontianak sudah sangat biasa.Enaknya jajan di angkringan tidak perlu sungkan berlama lama duduk mau di bangku maupun di tikar sambil lesehan.Penjualnnya tak akan cemberut biarpun hanya minum saja.
Ketemu pembeli lain bahkan bisa saling ngobrol seperti kenalan lama.Seperti waktu itu dari ngobrol bosa-basi tidak tahunya saudara dari Pontianak ketemu mahasiswa ternyata satu almamater waktu SMA di Pontianak.Makanya obrolan makin panjang sampai tak terasa udah dini hari angkringan hampir tutup.
Mie jawa di bawah Jembata Janti
Angkringan pak Kodir selatan Rel Janti
Sebenarnya kuliner di bawah Jembatan Janti banyak lainnya seperti Es,soto,mie ayam,sate,pecel lamongan,tengleng solo,nasi padang.Tapi kebetulan saudara tertariknya seperti yang di atas.Alasannya di tempatnya makanan itu jarang di temui sementara yang tengkleng punya alasan lain karena menghindari makan daging kambing takut colestrol.
Komentar
Posting Komentar