MAS FAUNG PENJAHIT KELILING JOGJA
Pada suatu saat mungkin ada celana atau baju anda yang rusak sedikit.Mau dibetulin di tukang jahit kadang malas sementara nunggu penjahit keliling tidak kunjung datang.Padahal sebenarnya di kota Jogja banyak penjahit keliling baik menggunakan gerobak maupun sepeda motor.
Seperti belum lama ini saat penulis ingin memotong celana yang kepanjangan.Tanpa sengaja di Pos Ronda Dekat rumah malah ketemu tukang jahit keliling sedang istirahat sambil tiduran.Kebetulan sekali udah sekaliyan minta tolong jasanya sambil ngajak ngobrol pengalamannya.
Dari omongan santai inilah ternyata baru tahu sebagian penjahit keliling di kota Jogja adalah pendatang dari Majenang.Seperti penuturan Mas FAUNG dari kampung Pamulihan,Karangpucung,Majenang -Cilacap.Menurutnya ada sekitar 25-30 teman kampung jadi penjahit di kota Jogja dia sendiri paling belakangan karena baru datang tahun 2018.
Mas FAUNG sendiri bersama 5 orang temannya tinggal di sekitar Plumbon,Kanoman,Sorowajan.Biarpun tinggalnya terpisah sewa gerobak sepeda jahitnya pada bos yang sama.Ada 2 orang berkeliling sedang yang lainnya mangkal di tempat karena sudah punya pelanggan.Sementara yang lainnya tinggal di Gamping jumlahnya sekitar 20 an.Ada juga menggunakan motor bahkan gerobak jahitnya sudah milik sendiri.
INGIN PUNYA KIOS SENDIRI
Mas Faung sebelumnya menjadi penjahit keliling pernah kerja di paprik garment.Pertama kali ke jakarta terjadi pada tahun 2005.Selepas SMP pada tahun 2003 sebenarnya pernah belajar mondok di Kota Brebes.Tapi setiap lebaran ketemu teman-teman yang merantau ke Jakarta-Bandung merasa malu.Mereka membawa uang atau barang untuk keluarganya,sebaliknya dia malah minta uang untuk biaya sekolahnya.Akhirnya sekolahnya putus dan mengikuti jejak teman lainnya ikut merantau kejakarta.
Karena nol pengalaman ia mulai belajar menjahit pada temannya.Sampai bisa masuk garment di bagian produksi dan bisa bertahan sampai puluhan tahun.Untuk menambah pengalaman dan menambah penghasilan pernah pindah ke garment lain di kota Bandung dan terakhir di kota Majalengka sampai tahun 2018.
Tapi di rasa kerja puluhan tahun di garment sudah cukup, ada keinginan mencoba mandiri.Kebetulan teman kerja dulu banyak menjadi penjahit keliling di Jogja.Akhirnya mas Faung mencoba peruntungan menyusul temannya ikut ke jogja.Untungnya Bos gerobak jahit orang sekampung jadi mudah urusan sewa gerobaknya.
Mas Faung foto di depan gerobak jahit.
Sibuk mengerjakan langganannya
Santai sambil itirahat si pos ronda.
Karena Bos yang punya gerobak jahit tinggal di sekitar Sorowajan maka memutuskan untuk berkeliling diwilayah sekitarnya.Ada 5 orang temannya tapi hanya 2 orang yang berkeliling,sementara 3 lainnya punya pangkalan tetap di daerah plumbon.Tapi mereka tinggal kost secara terpisah.Mas Faung sendiri tinggal si Sorawajan di dekat sekolah SD dengan sewa 350 sebulannya.
Untuk menjadi penjahit keliling modal utama sebenarnya ketrampilan menjahit,juga gerobak menjahitnya.Tapi karena gerobaknya sewa modal yang harus di keluarkan beli peralatan dan bahan penunjangnya.Untuk peralatan seperti gunting,meteran,penggaris,tang,pisau, benang,kancing,relesting setidaknya harus mengeluarkan 400 rb.Sewa gerobak jahitnya sendiri mas FAUNG harus bayar 10 rb untuk seharinya.
Bulan pertama keliling pendapatnya masih ninim hanya bisa mencukupi sewa kost,kebutuhan sehari-hari,sewa gerobak beli bahan seperti benang.Bisa di maklumi karena belum punya pelanggan.Tapi seiring waktu karena ketekunannya sekarang sudah punya pelanggan dan cukup lumayan pendapatannya.
Tiap harinya kalau di rata -rata bisa dapat 100-150 rb kotor.Dipotong sewa gerobak,makan,rokok setidaknya ada lebihab buat keluarga.Dan tiap 2 minggu sekali bisa kirim uang 700-800 rb untuk kebutuhan anak istri .Untuk ketemu keluarga di Majenang mas FAUNG biasanya 2 bulan sekali pulang.Tidak lama paling 3-4 hari hanya sekedar istirahat dan kangen sama anak istri.
Tiap hari jam 7 pagi sudah jalan dengan gerobaknya mengelilingi wilayah :Sorowajan,Plumbon,Gedongkuning,Balerojo,Kanoman,atau kearah utara seperti Gatak,Karangbendo,Karangjambe,Jomblang,Gowok.Begitu tiap hari rute yang di jalaninya tapi selalu berganti-ganti saja arahnya.Baru pulang ke kostnya sekitar jam 5 sore.Dan itu dilakukan seminggu full tanpa pernah libur.Kalau siang atau sore tidak ada pekerjaan sering istirahat di pos ronda atau masjid sekaliyan melaksanakan kewajibannya untuk ibadah Sholat.
Pelanggan selain anak sekolahan/mahasiswa,ibu rumah tangga,pekerja kantoran yang minta tolong jasanya seperti menambal,pasang kancing,memotong celana,pasang resleting.Untuk pekerjaan ini ongkosnnya mulai dari 5 -20 rb tergantung banyaknya atau kesulitannya.Katanya juga bisa memperbaiki tas yang terbuat dari kain.
Untuk mempermudah pelanggan setianya ia memberikan nomer hpnya sewaktu di perlukan bisa di hubungi.Asalkan tidak jauh tempatnya katanya juga bisa di panggil kalau ada kesepakatan bisa mendatangi rumahnya.Katanya teman temanya juga melakukan hal ini mencari langganan lewat sosial media.
Ketika di tanya mengapa pilih kota Jogja Mas Faung merasa cocok kehidupan masyarakatkatnya.Biarpun dia pendatang bisa bergaul akrab seperti saudara di banding ketika di Jakarta/Bandung lebih induvidualis.Untuk kehidupan sehari-harinya juga jauh lebih murah.
Kalau usahanya bisa maju ada keinginan untuk punya kios jahit sendiri,tidak capai tiap hari keliling dengan sepeda jahitnya.Bahkan punya rencana memboyong keluarganya untuk tinggal di Jogja.Cita-cita sederhana seperti Mas Faung semoga suatu saat bisa terwujud.
Sebelum menyudahi obrolan mas Faung memberikan nomer hpnya siapa tahu ada yang butuh tak lupa memberi salam ngapak buat warga CILACAP( ngapak )yang tinggal di jogja.Penulis sendiri dari Kebumen jadi obrolannya lebih sering pake ngapak biar lebih pas.Kalau mau minta jasa mas Faung bisa hubungi nomer Hp : 0852 2534 2406..../ WA...0859 5672 5669.
Nomor wanya sprtnya udah ganti..
BalasHapus