Angkiran Tempat Nongkrong Murah Benarkah...?






Pernah dengar tempat nongkrong yang bernama angkringan....? Pernah makan nasi kucing...atau minum wedang jahe.....! Kalau pernah berarti sudah merasakan nikmatnya nongkrong sambil ngobrol di bangku panjang atau tikar di emperan toko.

 Saya pernah dengar cerita dari pedagangnya,angkringan mulai marak pada tahun 90 an.Yang memelopori pertama kali masyarakat Bayat tepatnya dari desa Ngerangan yang berbatasan Klaten-Gunung Kidul.Pada mulanya di sekitaran Klaten-Solo kemudian menyebar kekota sekitarnya seperti jogja,Magelang,semarang dan jawa tengah. .Dengan ciri gerobak tanpa cat dengan meja lipatnya,tenda terpal,tempat menaruh makanan,bangku panjang untuk duduk,anglo merebus air dan memanasi lauk yang dipesan.

Sampai sekarang ribuan warga bayat dan sekitarnya masih setia usaha angkringan yang di klaten -Solo lebih terkenal sebutan.HIK ( hidangan istimewa ala kampung).Dan sekarang yang membuka angkringan tidak lagi warga bayat klaten tapi dari berbagai daerah. 

Saya sendiri pertama mencoba makan nasi kucing di jogja saat harga masih 500 sebungkus, begitu juga minumamnya .Yang jelas dengan uang 5000 rupiah kita bisa makan,minum dengan puas.Nasinya waktu itu hanya 3 pulihan nasi tempe-nasi teri-nasi sambel.Begitu juga pilihan lauknya sederhana  aneka gorengan,kepala ayam,ceker, sate telur puyuh,krupuk,jajanan ,kacang sangan,onde,tape goreng,pisang.Sementara minumannya kopi bubuk,jahe,teh manis,es dan susu(kalengan). 

Pada awal kemunculannya pelanggaannya sebagian besar tukang becak,tukang ojek,supir dan mahasiwa dengan wesel pasas-pasan.Jadi memang pas sebagai tempat nongkrong dan makan murah . Setelah di Jakarta sudah jarang lagi saya makan di angkringan.Malahan seringnya ngopi di warkop sunda.

Dan belum lama ini teman saya mengajaknya makan di angkringan....di daerah sekitar kota Depok mengulang nostalgia waktu sering ngobrol di angkringan dulu. Bentuk angkringannya masih sama yang ada di jogja begitu juga bangku tempat duduknya.Yang membedakan adalah sekarang ada piring tempat makannya ,nasi bungkus banyak pilihannya.Paling menyolok perbedaaan  dengan angkringan jogja lauknya...yang lebih beragam dan ditempatkan rapi menurut jenisnya. Saya sendiri jarang menemui lauk angkringan sekomplit ini waktu di jogja.Dan agak heran rupanya pembeli wanita banyak juga,  dari ombrolanya sepertinya mahasiswa di kampus ternama depok. 

 Saya berdua mengambil dua  nasi oseng dan teri.Padahal pilihannya sekarang lebih berfariasi ada nasi goreng,bandeng,ayam,balado,nasi rica,nasi dadar dan lainnya.Lauknya kami berdua mengambil sekitar 6 dari sate telur puyuh,kepalaya ayam.sampai gorengan dengan minuman teh manis dan  es jeruk

Cukup ramai malam itu hingga agak lama lauk  saya di panasi.Akhirnya kesampean juga menikmati angkringan ala Depok untuk mengobati kangen.Hampir satu jam nongkrong di tikar sambil ngobrol,sepertinya siang hari tempatnya di gunakan untuk bengkel. 

Dan waktu teman saya membayar semua jajanan yang di pesan agak kaget juga....Semuanya habis 30 ribu lebih....lumayan mahal juga....! Dan sepertinya saya tak bisa lagi sering nongkrong seperti saat di jogja dulu.Kalau dengan harga segitu dan niatnya makan kayaknya mendingan makan pecel lele atau ke warteg sekalian ditanggung kenyang. 

angkringan tempat jajan murah

Tapi di Jakarta rupanya Angkringan naik kelas bukan lagi tempat nongkrong para supir,tukang ojeg,pegawai pabrik tapi mahasiswa dan karyawan kantor.Bukan lagi tempat untuk memburu makanan murah lagi.


lanting8karanganyar.blog

Komentar

post populer

TUJUH KULINER BAWAH JEMBATAN JANTI YANG PERLU DI COBA

MAS FAUNG PENJAHIT KELILING JOGJA

Taman Wisata Wana Griya PANTAI COGREG

Reperasi Tas&Koper Mas Kambari Depok

USAHA MAINAN DAN JAJANAN DI SEKOLAHAN TAK PERNAH MATI

SOL SEPATU MANG RIDWAN DI JALAN PROKLAMASI UJUNG DEPOK

BIKIN SOTO GOMBONG DAN MENDOAN RESEP DARI BISIK-BISIK

DARI MANA IDE SEBUAH TULISAN