Cerita Mang Hendi Suka Duka Jadi Penjahit Keliling
Musim hujan memang susah bagi pekerja non formal yang selalu keliling kampung.Baru saja mau mencari rejeki tiba-tiba ada kendala hujan dan urunglah mencari konsumen yang memerlukan jasanya.Seperti siang itu,tiba-tiba cuaca yang tadinya terang dan panas,pas untuk keliling mencari pelanggan langsung berubah dan hujan deras seperti di muntahkan dari langit.
Saya yang lagi di dalam rumah karena badan sedikit mriyang bergegas keluar.Jemuran pakaian yang 2 hari belum kering takut basah lagi kena percikan air hujan.
Baru saja sikirkan pakaian tiba-tiba datang tukang Jahit keliling minta ijin sekedar berteduh di teras rumah.Saya mengiyakan...kebetulan teras memang terbuka jadi sering sekali orang ikut berteduh saat hujan maupun buat ngaso saat cuaca panas sekali.Kebetulan di depan rumah ada pohon mangga dan rambutan,jadi angin semilir cocok buat ngadem kata orang Betawi.
Sambil duduk di amben saya ngobrol bosa-basi dengan penjahit keliling sambil menunggu hujan reda.Maka lahirlah cerita kecil suka duka mang Hendi yang jadi teman ngobrol ini.
Sebut saja mang Hendi yang menurut pengakuannya orang.Asgar(asli Garut).Sudah lebih delapan tahun menekuni profesi sebagai tukang penjahit keliling.Tapi menurut pengakuan bukan awal pekerjannya tapi karena pernah gagal sebagai pedagang perabotan rumah tangga keliling.Laba tak di dapat,modal usaha habis akhirnya kapok untuk usaha lagi.
Tanpa sengaja melihat Asgar(asli Garut) tanpa modal yang banyak bisa mendapatkan uang dengan punya ketrampilan sedikit.Temannya mengajaknya menjadi tukang jahit leliling Itulah awalnya dia berprofesi ini.
Merasa belum punya ketrampilan menjahit mang Hendi belajar beberap bulan sama teman asgarnya.Setelah merasa lancar dan trampil untuk sekedar menambal,permak,ganti kancing,potong,dan ketrampilan kecil lainnya memberanikan diri untul menjadi penjahit keliling.Jangan salah sangka untuk pekerjaan ini tidak harus ahli seperti penjahit profesional yang mengerjakan dari awal dan banyak model.
mang hendi lagi bergaya
Rupanya di usaha penjahit keliling ada Bos-nya juga layaknya pedagang bakso atau Somay keliling.Bedanya penjual makanan mendapat prosentase dari hasil penjualan yang laku.Sedangkan penjahit keliling harus sewa Gerobak Sepedanya komplit mesin jahit sebagai modal utama usaha yang katanya 20 ribu sehari.Sedangkan modal lain seperti benang,kancing,jarum,konsleting di tanggung sendiri.Relatif tidak mengeluarkan uang banyak.Boleh di bilang Ketrampilan dan ketekunan mencari langganan sebagai paling utama.
Kebetulan Bos penjahit keliling yang gerobak sepedanya di sewa mang Hendi juga orang Asgar.Bersama temanya sekitar 30 orang menempati Base Camp di sekitar Lenteng Agung.untuk menjaga tidak berbenturan dalam mencari langganan daerah sudah di tentukan biarpun tidak baku.Mang Hendi sendiri wilayahnya sampai tempat saya sekitar Kampung sawah.
Dari penuturan ceritanya pelanggannya sebagian besar ibu rumah tangga,karyawan dan mahasiswa kost.Bisa di maklumi ibu-ibu mungkin merasa sayang pakaian anak atau suaminya sedikit rusak seperti lepas kancing,sobek dikit,jahitan lepas,kebesaran padahal cuma pakaian harian.Dengan modal sedikit ke penjahit keliling masih bisa di pakai.Biasanya sekali panggil bisa 4-6 potong jadi ongkosnya borongan.Mang Hendi sendiri lebih senang cara tersebut,sekali berhenti dapat ongkos bayaran lumayan.
Rejeki memang tak akan lari asal pekerjaan di tekuni.Terbukti dari hasil jahit kelilingnya sudah bertahan delapan tahun bisa menghidupi istri dan kedua anaknya yang masih sekolah SD dan SMA.Ketika ditanya soal penghasilan tiap hari.....?Dengan agak ragu menjawab sekitar 80-150 tergantung miliknya.Tapi musim seperti sekarang agak berkurang karena sering hujan jadi terhambat bekerjanya.Mungkin itu Dukanya sebagai penjahit keliling.
Rupanya sebagai penjahit keliling ada musim baiknya.Pada tahun ajaran baru dan menjelang Hari Raya Lebaran Idul Fitri boleh di kata lumayan rejekinya.Banyak ibu-ibu memangilnya untuk memperbaiki atau mengecilkan seragam sekolah anaknya.Begitu juga saat menjelang Lebaran.Jasa potong celana dan mengecilkan paling banyak yang di kerjakan.Jaman sekarang sebagian besar orang beli pakain jadi.Kebanyakan ukurannya sedikit kebesaran dan kepanjangan di badan,jadi rejeki dan Sukanya penjahit keliling seperti dirinya.
Sebulan sekali mang Hendi pulang kampung ke Garut.Ditanya apa ada kerja sampingan misal sawah atau ladang...? hanya menggeleng tidak punya.Jadi mengandalkan menjahit keliling sebagai pekerjaan utamanya.Pulang rumah untuk membawa uang hasil keringatnya,bertemu keluarga,istirahat dan paling utama menengok dua anaknya yang mulai remaja.
Hujan sudah reda,cukup lama juga ngobrol di amben dengan ditemani teh anget .Mang Hendi kemudian pamitan mau keliling lagi mencari rejeki yang tertunda.Selamat berjuang semoga lancar banyak langganannya......!
kampung sawah....
Kami menerima jasa penjahit borongan jogja, panjahit almamater jogja, penjahit seragam sekolah dengan tenaga kerja professional. Pelayanan ramah dan jahitan rapi .
BalasHapus