OJEK SEPEDA DULU JAYA SEKARANG MERANA
Di sekitaran Stasiun Kota dan pusat bisnis Glodok masih lumayan banyak ojek tradisional tanpa mesin alias OJEK SEPEDA. Penampilan masih sama seperti puluhan tahun yang lalu menggunakan Sepeda Lelaki yang boncengan belakangnya ditambahi busa jadi penumpangnya duduknya lebih nyaman.
Mungkin yang membedakaan ojek sepeda dengan munculnya ojek online yang marak belakangan ini adalah semakin berkurangnya jumlah ojek sepeda dan juga kurang pendapatnya. Ojek sepeda kebanyakan digunakan untuk jarak pendek atau masuk gang sempit yang tidak dilalui angkutan umum,orang yang membawa beban barang atau malas jalan kaki juga sering menggunakannya.
Kebanyakan penggunanya golongan tua begitu juga dengan tukang ojek sepedanya.Mungkin yang muda malas dan gengsi untuk meneruskan pekerjaan yang makin tersudut ini . Tukang ojek sepeda sering mangkal berbarengan.Yang membedakan dengan dengan ojek motor mereka kebanyakan berdiri disamping sepedanya sambil meneriakan orang yang lalalu lalang dikeramain Sekitar Stasiun Kota-Glodok.
Tak jauh dengan kawasan Glodok tepatnya di Kota Tua juga ada sepeda yang sering berseliweran tiap hari keliling kawasan kota tua.Sepedanya di catwarna warni dengan warna menyolok.Sewanya untuk waktu 1/2 jam sebesar 25 ribu bonus topi warna-warni untuk sekadar menahan sengatan matahari langsung.Maklum kawasan wisata tua tempatnya sangat terbuka tanpa pepohonan.Oh ya,jenis yang dipakai sepeda tua model perempuan.
Berbeda dengan nasib ojek sepeda,pemakai jasa Sepeda Wisata kebanyan kaum muda.Selain bersepeda mengelilingi kawasan Kota Tua mereka asik berfoto ria dengan berbagai macam gaya..Turis asing juga banyak yang menyewa, Wisata Keliling daerah Kota dengan dipandu petugas yang menawarkan wisata sepeda.
Beginilah nasib sepeda tua yang berbeda.Yang satu digunakan generasi tua,pengojeknya tua,warna sepedanya juga kurang menarik warna coklat tua.Sementara Sepeda Wisata tampil nenawan dengan berbagai warna,yang naik kaum muda ,memakai topi bermacam warna.
ojeg sepeda yang mulai langka
sepeda wisata selalu ramai tiap liburan
Jaman memang selalu berubah.Dulu sebelum Motor merajalela seperti sekarang,begitu juga dengan munculnya Ojek Online Ojek Sepeda boleh di katakan mengalami jaman keemasannya.Sekarang untuk bertahan saja rasanya sangat sulit,tidak seperti tahun 1970-1990 di sekitaran Stasiun Kota,Glodok,dan wilayah Jakarta Utara lainnya Ojek Sepeda menjadi andalan transpotasi jarak dekat.Bebas polusi dan cukup murah,dan bisa masuk gang-gang sempit.Begitulah roda jaman suatu saat yang pernah jaya akan hilang...Ojek Sepeda nasibmu....?! terjepit Ojek Online dan Ojeg Sepeda Wisata.
lanting8karanganyar.blog
Komentar
Posting Komentar